Minggu (22/2) kemarin, kan lagi di manado ceritanya. (Memang kita orang Manado, mar gara-gara pegawai yang teladan dan taat sama kantor, maka ketika saya ditugasin di Kotamobagu, maka saya terima. hehehe padahal memang ngarep buat di tempatin di kotamobagu). Nah, karena berhubung saya tugas di Kotamobagu, pas lagi di Manado, eh big boss (torang pe GM Posko Manado pak Hairil Paputungan) nelpon. Nah secara itu kan karena sebagai pegawai yang sangat teladan (bukan teladan, tapi karena takut sama bos) maka dengan sangat parno dan sangat ketakutan, eng...ing....eng, dengan hati yang sangat berdegup kencang, akhirnya dengan sangat yakin dan penuh percaya diri (pengaruh iklan sangat besar, hihihi) akhirnya saya putuskan malam itu juga saya harus balik ke Kotamobagu walaupun sebenarnya rencana baru hari senin baru balik di Kotamobagu (hiks jadi sedih, soalnya belum puas ke Gramedia).
Nah karena sudah malam, kan kalo mo ke Kotamobagu harus naik mobil penumpang di pangkalan yang namanya sesuai dengan daerah yakni Totabuan. Nah, di pangkalan ini biasanya dijemput sama orang yang biasa dijemput oleh Om Is (sori ya namanya dimasukin om).
Mungkin karena sudah malam, Om is waktu ngejemput ditemenin sama istrinya.
hihihi..... (pengennya ketawa melulu).
Nah, Om is kan biasa ngejemput, jadi seringkali diajak ngobrol, dan dari obrolan inilah bencana itu datang kepada Om Is (Sori lagi om is, sori ya)
Pas lagi cerita-cerita, ada satu momen pas dia nanyain soal PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) yang dikampungnya.
Memang dasar, walaupun seorang wartawan, tapi wartawan dodol alias bolot alias goblok alias pokoknya yang bego semuanya, pas Om Is bilang kampungnya, dengan sangat sukses dan sangat tidak punya berprikebinatangan dan tidak bermoral serta dengan sangat najisnya, gw langsung nyebutin kampung Poyowa (salah satu kampung di Kotamobagu), karena saya tau anaknya Om Is ada di Poyowa.
Pas nyebutin kata Poyowa, tiba-tiba suasana langsung berubah seram (au...au.....au, ada suara anjing melolong)
Setelah ditelusuri lebih dalam lagi (seperti detektip), Oh My oh My (kok jadi kayak lagu Aqua, hihihi), ternyata yang ada di Poyowa itu istrinya yang lain, bukan istrinya yang tengah ikut di mobil skarang (Gawat, skali lagi maafkanlah, karena aku, cinta berpoligami.Bacanya harus pake nada lagu Ahmad Band, hehehe). Pantesan langsung berubah jadi kayak pilem-pilem horor suasana di mobil.
Maka dari situ sodara-sodara, suasana yang sebelumnya sangat cair dan sangat romantis (lha kok romantis?) langsung berubah menjadi pilem horor campur misteri, karena ternyata Istri Om Is (Maaf lagi om Is) langsung berubah drastis langsung jadi pendiam dan sering cengar-cengir sendiri.
NB" Jangan pernah berpoligami apalagi sampai menceritakan jika engkau telah berpoligami, bisa runyam dengan istrinya yang lain. hehehe